Minggu, 12 April 2009

Pilih Mentega atau Margarin??

Mentega dan margarin adalah dua kata yang sering kita dengar dan kita sebut. Di masyarakat umum, sering kali keduanya dianggap satu hal yang sama dan tidak ada perbedaannya, padahal keduanya adalah produk yang sangat berbeda. Kalau kita perhatikan dengan seksama mentega dan margarin masing-masing memiliki aroma yang khas dan berbeda, begitu juga dengan tekstur, warna, dan rasa. Hanya kadangkala dalam penyebutan dan penggunaan orang kerapkali menyamakan. Mentega sebagai margarin, atau margarin sebagai mentega.

Bahan dasar pembuatan mentega dan margarin pun sudah berbeda. Mentega merupakan produk industri susu karena bahan utama pembuatannya berasal dari lemak hewani atau susu (80-82 %) dan ditambah dengan bahan pendukung lainnya seperti air, garam dan padatan susu (curd). Selain itu mentega diperkaya dengan vitamin A, D, E dan K yang tidak larut dalam air. Mentega mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan lebih memberikan rasa gurih serta aroma yang lebih tajam pada masakan, karena itu dapat dimengerti kalau harga mentega jauh lebih mahal daripada margarin. Sedangkan margarin terbuat dari minyak atau lemak nabati, dan bahan tambahan seperti susu bubuk skim atau lemak hewani, air, garam, esens, pewarna dan zat anti tengik. Umumnya margarin memiliki kandungan lemak yang sedikit tetapi kandungan airnya sangat banyak. ( Anonim: 2000)

Masyarakat awam umumnya menganggapnya sama,dan terkadang menyebut margarin sebagai mentega serta menyebut mentega sebagai margarin, namun sesungguhnya dua produk ini sangat berbeda Kesamaan ini mungkin didasarkan pada warna yan hampir mirip dan ketidak mampuan masyarakat dalam membedakan keduanya.. Mentega atau margarin ini digunakan dalam pembuatan kue. Dalam penggunaannya sebagai bahan kue, terutama cake, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Mentega punya aroma yang enak, tetapi terlalu lembut dan daya emulsinya kurang baik, menyebabkan tekstur kue kurang kokoh. Sedangkan margarin aromanya tidak seenak mentega, tapi daya emulsinya bagus sehingga bisa menghasilkan tekstur kue yang bagus. Sehingga umumnya orang mencampur mentega dan margarin dengan perbandingan 1:1, untuk mendapatkan aroma yang enak sekaligus tekstur kue yang memuaskan. (Riana:2005)

Mentega dan margarin tergolong produk yang kaya akan kandungan lemak. Lemak merupakan zat gizi penting bagi tubuh. Selain itu, lemak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Energi pergram yang terkandung dalam lemak adalah 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein masing-masing adalah 4 kkal.

            Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total dianggap baik untuk menjaga kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda. (Almatsier:2003)

 

Manakah diantara keduanya yang sebaiknya dikonsumsi terkadang masih menjadi pembicaraan masyarakat. Bahkan ada sebagian dari kita yang menghindari mengkonsumsi mentega ataupun margarin karaena takut pada kandungan lemak yang ada didalamnya. Memang, dalam mentega ataupun margarin terdapat kandungan lemak yang cukup tinggi. Namun, selain lemak didalamnya juga banyak terkandung  zat gizi lain yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Selain vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium, serta omega-3 dan omega-6.

Mengkonsumsi margarin atau mentega lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan dengan cita rasa, tetapi menitik beratkan kepada pilihan pola atau gaya makan yang sehat .

               Mentega memang lebih alami, rasanya lebih disukai banyak orang, dan tidak mengandung asam lemak trans. Di sisi lain, margarin nyaris tanpa kolesterol, mengandung lemak jenuh yang lebih rendah, dan varietas margarine yang bebas dari asam lemak trans pun semakin meningkat. Apa pun pilihan anda, kuncinya adalah “Jika sesuatu itu berlebihan, hasilnya tentu saja akan buruk,” kata Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association). ( Hakim:2008)
               Namun demikian, kita tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsinya. Asalkan tidak berlebihan dan dalam jangka watu yang lama dan berturut-turut. Margarin dan mentega ini cukup aman untuk dikonsumsi. Selain itu, produk ini juga mengandung zat gizi yang berguna bagi metabolisme tubuh kita. Sehingga tak perlu kita takut dan menghindarinya.

 

 

Referensi:

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Anonim. 2000. Mentega dan Margarin Serupa Tapi Tak Sama. [diakses: 10 Oktober 2008, pukul 11.28] http://www.hanyawanita.com/clickwok/tips/tips12.htm

Riana. 2005. Beda Margarin dengan Mentega. Arsip Blog NCC. [diakses: 10 Oktober 2008, pukul 11.29] http://ncc.blogsome.com/2005/07/29/beda-mentega-dengan-margarin/

Hakim, Lukman. 2008. Mentega Vs. Margarin. Buletin Perspektif Okayama. [diakses:10 Oktober 2008, pukul 12.16] http://po.crystal-aurora.com/?page=tulisan&id=51

 

 

Tidak ada komentar: